PROBOLINGGO, Arus Berita - Menara air (Watertoren) Kota Probolinggo dibangun pada 1928 sebagai solusi kekurangan pasokan air. Pembangunan ini dilakukan bersamaan dengan proyek pemasangan jaringan pipa dari sumber air Ronggojalu, 15 km di tenggara kota, dipimpin insinyur irigasi Brandenberg dan disuplai materialnya oleh Lindeleves-Stokvis. Penelitian saat itu menunjukkan kualitas air Ronggojalu sangat baik karena rendah kandungan karbondioksida agresif.
Air dari sumber dialirkan melalui pipa ke stasiun pompa lalu ke menara air sebagai penampung sebelum didistribusikan ke penduduk. Jaringan pipa baru diresmikan pada 24 Juli 1928, dihadiri Wakil Gubernur Jawa Timur De Man, Residen G. Scholten, Brandenberg, Dewan Kota J. Visser, dan Sekretaris Kota De Smitt, serta dimeriahkan arak-arakan melewati Heerenstraat dan Kampung Cina.
Pada 1949 kedua mesin pompa diganti dengan tenaga 27 PK dan ditambah mesin 35 PK pada 1954. Seiring meningkatnya konsumen, tahun 1978 seluruh peralatan dan jaringan pipa diperluas. Namun, pada 1993 menara air di Jl. Panglima Sudirman berhenti difungsikan karena kapasitas tangki tak lagi mencukupi, sehingga distribusi air dialirkan langsung dari pusat produksi Ronggojalu ke konsumen.

0 Comments